Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Si cewek dingin


(ilustrasi foto by pixabay)



Arka dan arsya sedang berada di lapangan bola. seketika arka melihat ke kursi penonton. Memandang seseorang yang sangat dia sukai di sekolah ialah karin. Cewek yang sangat susah sekali untuk di dekati. Karin baginya sangat berbeda sekali dengan cewek lain. karin yang cewek yang cuek dan dingin yang selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk membaca buku. Berbeda dengan dirinya yang suka bergaul.

"Lo mengapa sih ka, serius sekali lihat ke kursi penonton. Gak kayak biasanya.  Gue melihat karin sya. Gak biasanya dia berada di lapangan bola. Lo tahu sendirikan biasanya karin selalu berada di perpustakaan untuk habisin waktu istirahatnya jawab arka".

"Gue gak nyangka kalau arkana putra mahendra cowok terpopuler dan seseorang yang  banyak di puja-puja oleh cewek-cewek di sekolah. Sampai hafal  dengan kegiatan seorang cewek seperti karin yang terkenal cuek dan dingin di sekolahan kita ini. Yang gue lihat kalau lo suka sama karin ujar arsya".

"Gue gak tahu sya, kalau melihat karin rasanya ada yang berbeda sama diri gue sya ujar arsya". Tandanya lo suka sama dia, mengapa gak lo coba buat mendekatinya".

"Gue takut dianya nanti gak mau dekat sama gue. Hahahahaha baru tahu gue seorang arkana minder dekati seorang cewek. Lo jangan ngeledek gue, seharusnya lo kasih gue saran bagaimana caranya biar bisa dekat sama karin. lo tahu sendirikan gak ada yang berani dekat sama karin sikapnya yang terlalu cuek yang gak pernah nanggapin siapapun setiap ada yang mau dekat sama dirinya".

"Ini kita udah selesai main bolanya, lo samperin lah si karinnya. Mumpung dia masih di kursi penontonnya. Lo jangan lama mikirnya. Ntar dia pergi baru tahu rasa lo. Terus gue ngomong apaan sama dianya sya. arkana yang gue kenal gak biasanya kayak kini. Lo basa-basi apaan kek sama dianya. Lebih baik, cepat dech lo pergi ke sana. Semangat ka ujar arsya ".

 

Akhirnya setelah berbicara sama arsya. Dengan keyakinan walau jantung deg-deg-an buat samperin karin. tetapi dia harus bisa yakin buat bertemu karin dan nyamperin. Semoga ini awal yang baik buat dirinya.

 

"Hai rin. Tumben kamu nonton pertandingan bola yang di adakan oleh sekolah. (Dalam hati) mengapa karin diam saja yah. Apa dianya bisu gak jawab pertanyaan guenya. Atau ada yang salah sama guenya sampai dia lihat gue segitunya. Cukup lama diam akhirnya karin pun membalas pertanyaan dari arka.


Perpustakaan lagi tutup. Makanya gue ke sini. Dan pihak sekolah kan nyuruh siswa buat nonton pertandingan bola. Ya udah, gue pergi dulu.

“Kamu mau ke mana habis dari sini rin ?”.

Tak ada tanggapan dari karin. Dan tetap berlalu dari hadapan arka. Arka tak tinggal diam. Dia tetap berjalan mensejajarkan jalannya sama karin. Dia tidak boleh mensia-sia kesempatan untuk dekat sama karin.

Dan karin tidak ambil pusing. Dia tidak memedulikan arka yang berjalan di sebelahnya. Toh dia tidak ada urusan sama arka.

Sesampai di gerbang sekolah karin pun memberanikan diri untuk bertanya sama arka karena dia sudah tidak nyaman untuk dikuti.

Lo mengapa ngikuti gue terus. Aku cuma ingin dekat sama kamu  dan ingin kenal lebih dekat lagi. tetapi gue gak nyaman ada orang selalu ngikuti gue. Oh ya lo gak usah pakai aku dan kamu. jangan sok akrab sama gue. Cukup lo dan gue. Karena gue gak suka. Sekali lagi lo gak usah ngikuti gue.

 

 

Post a Comment for "Si cewek dingin"